Sumber: The Bump | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Menilai apakah seorang pria bisa menjadi ayah yang baik memang penting dalam merencanakan keluarga.
Ciri-ciri ini mencerminkan kedewasaan emosional, tanggung jawab, dan kemampuan hadir dalam kehidupan pasangan dan rumah tangga.
Dilansir dari The Bump, platform penyedia informasi untuk ibu hamil, ada sebelas tanda kuat yang menandakan potensi kuatnya sebagai ayah yang penuh perhatian dan konsisten. Berikut ini informasinya.
Baca Juga: Sama Seperti Indonesia, Ini 3 Negara dengan Warna Bendera Merah dan Putih
1. Melihat Anda sebagai mitra setara
Dia menghargai kontribusi Anda dalam membangun keluarga dan tidak menganggap Anda sebagai pembantu.
Peran ayah adalah berbagi, bukan “membantu” saja. Sikap ini mencerminkan fondasi respect dan kesetaraan yang sehat.
2. Mengakui kesalahan
Ia mampu meminta maaf dan belajar dari kesalahan yang dibuat. Ini menunjukkan kemauan untuk berkembang dan memperbaiki diri.
Ketersediaan melakukan koreksi diri adalah aspek penting dalam pengasuhan.
3. Adaptif terhadap situasi
Perubahan tak terduga dihadapi dengan tenang dan fleksibel. Kemampuan ini penting saat menghadapi situasi kacau dengan anak-anak.
Adaptabilitas menjadi modal utama dalam pengasuhan.
4. Memperlakukan semua dengan hormat
Sikap penuh hormat kepada pasangan dan orang lain menciptakan lingkungan emosional yang aman.
Anak belajar paling banyak dari perilaku yang mereka lihat. Ketika Anda dihormati, anak-anak juga akan terbawa budaya tersebut.
5. Ikut berbagi mental load
Dia tidak menunggu diminta untuk membantu mengatur rumah dan tugas sehari-hari. Ini menunjukkan kesadaran atas beban tak terlihat yang sering kali menyebabkan ketegangan. Kesiapan berbagi tanggung jawab adalah tanda kedewasaan.
Baca Juga: Apakah Ada Layanan Weekend Banking Bank Mandiri? Intip Informasi Resminya
6. Menjadi pendengar aktif
Dia mendengarkan dan mengakui perasaan Anda, bahkan saat kalian tidak sepaham. Ini menciptakan ruang aman untuk pasangan, dan suatu hari, untuk anak Anda.
Keterampilan mendengar adalah pondasi komunikasi yang sehat.
7. Proaktif dalam peran orang tua
Dia tak segan menggali informasi tentang parenting, seperti buku atau pengasuhan dini. Ini menunjukkan kesiapan mental dan antisipasi. Kesediaan ini memperkuat kepercayaannya sebagai “co-parent”.
8. Hadir secara emosional
Ia memperlihatkan keterlibatan dalam setiap aspek hari-hari Anda, tidak hanya saat senang.
Minat ini menciptakan kedekatan emosional yang penting untuk anak. Kehadiran penuh lebih bernilai daripada sekadar fisik.
9. Berani menghentikan pola masa lalu
Jika dia berusaha memperbaiki pola hubungan orang tua-nya sendiri, itu menunjukkan kesadaran dan niat untuk tumbuh.
Ini menandakan niat kuat untuk memecah siklus kurang sehat. Kesadaran ini mencerminkan kualitas pengasuhan yang lebih baik.
Tonton: Tak Diajak Berunding, Ukraina Tegas Tolak Usulan Trump untuk Serahkan Wilayah ke Rusia
10. Mampu terbuka dan rentan
Dia tidak takut menunjukkan emosinya secara tulus. Keterbukaan ini membantu anak merasa bebas mengekspresikan diri. Kerentanan memberi rasa aman yang langka dan berharga.
11. Mau bermain
Kehadirannya bukan hanya serius, dia juga bisa bermain dan tertawa bersama keluarga. Koneksi lewat humor dan bermain memperkuat ikatan emosional. Peran ayah bukan hanya membimbing, tapi juga menjadi teman bermain.
Selanjutnya: Serikat Buruh Ragukan Data Penyerapan Tenaga Kerja Kemenperin Capai 303.000 orang
Menarik Dibaca: 9 Rekomendasi Jus yang Bagus Diminum saat Diet untuk Menurunkan Berat Badan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News