kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   12.000   0,53%
  • USD/IDR 16.625   22,00   0,13%
  • IDX 8.166   -3,25   -0,04%
  • KOMPAS100 1.116   1,38   0,12%
  • LQ45 785   -0,49   -0,06%
  • ISSI 290   2,10   0,73%
  • IDX30 411   -1,02   -0,25%
  • IDXHIDIV20 464   1,23   0,27%
  • IDX80 123   0,22   0,18%
  • IDXV30 133   0,73   0,55%
  • IDXQ30 129   0,06   0,05%
STYLE /

7 Ciri-Ciri Orang Tua Parenting VOC, Apa Saja?


Senin, 18 Agustus 2025 / 15:44 WIB
7 Ciri-Ciri Orang Tua Parenting VOC, Apa Saja?
ILUSTRASI. 7 Ciri-Ciri Orang Tua Parenting VOC, Apa Saja?

Sumber: Verywell Mind | Editor: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Pola asuh orang tua memiliki peran besar dalam membentuk karakter anak. Salah satu yang sering dibahas adalah authoritarian parenting atau pola asuh otoriter yang sering dikenal dengan parenting VOC. 

Dilansir dari situs kesehatan mental, Verywell Mind, gaya pengasuhan ini menekankan kepatuhan mutlak, dengan sedikit ruang untuk komunikasi atau kehangatan emosional. 

Orang tua yang menerapkan parenting VOC biasanya menetapkan aturan ketat, menuntut ketaatan penuh, dan menggunakan hukuman keras sebagai bentuk disiplin.

Baca Juga: Pelita Air Resmikan Penerbangan Internasional Perdana ke Singapura

Parenting ini menunjukkan kontrol tinggi namun minim responsivitas. Pola ini memang menanamkan disiplin, tetapi sering mengorbankan komunikasi dan kebutuhan emosional anak. 

Berikut adalah ciri-ciri utama parenting VOC menurut Verywell Mind.

Aturan Ketat dan Tidak Fleksibel

Orang tua otoriter menetapkan banyak aturan yang harus dipatuhi tanpa pengecualian. Anak tidak diberi kesempatan untuk bernegosiasi atau mempertanyakan alasan aturan tersebut.

Kurang Memberi Penjelasan

Setiap instruksi umumnya disampaikan tanpa alasan yang jelas. Orang tua mengharapkan anak menuruti perintah dengan prinsip “karena ibu atau ayah bilang begitu.”

Sering kali orangtua menganggap anak-anak masih kecil dan belum dewasa sehingga "tidak pantas" mempertanyakan aturan yang dibuat orangtua.

Hukuman Sebagai Alat Disiplin

Orang tua yang menerapkan parenting VOC sering menggunakan hukuman keras, baik fisik maupun verbal, untuk menegakkan aturan. 

Pendekatan ini lebih menekankan rasa takut dibanding pembelajaran.

Minim Kehangatan Emosional

Fokus utama pola asuh ini ada pada kepatuhan, bukan kasih sayang. Anak sering kali merasa kurang didukung secara emosional karena orang tua jarang menunjukkan kehangatan.

Tonton: Pertamina Pasok Bahan Bakar Pesawat dari Minyak Jelantah

Ekspektasi yang Sangat Tinggi

Orang tua otoriter memiliki standar tinggi dan menuntut anak untuk selalu mencapai hasil maksimal.

Sayangnya, mereka sering tidak memberikan bimbingan yang cukup untuk membantu anak memenuhi standar tersebut.

Komunikasi Satu Arah

Komunikasi biasanya berjalan searah, dari orang tua ke anak. Anak tidak diajak berdiskusi, melainkan hanya diminta mendengarkan dan menaati perintah.

Penekanan pada Ketaatan Mutlak

Ciri paling menonjol dari pernting VOC adalah tuntutan agar anak selalu patuh tanpa pengecualian. Pelanggaran kecil sekalipun dianggap serius dan langsung mendapat konsekuensi.

Untuk hasil yang lebih positif, orang tua disarankan menyeimbangkan aturan dengan kasih sayang serta dialog terbuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag

TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×