kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.681   18,00   0,11%
  • IDX 8.676   15,05   0,17%
  • KOMPAS100 1.195   2,99   0,25%
  • LQ45 850   1,61   0,19%
  • ISSI 313   0,51   0,16%
  • IDX30 435   1,16   0,27%
  • IDXHIDIV20 501   -0,20   -0,04%
  • IDX80 134   0,23   0,17%
  • IDXV30 138   -0,29   -0,21%
  • IDXQ30 138   0,21   0,15%
STYLE /

Duel Sengit Chipset Flagship: Alasan Galaxy S26 Ultra Buang Exynos Demi Snapdragon


Senin, 15 Desember 2025 / 08:00 WIB
Duel Sengit Chipset Flagship: Alasan Galaxy S26 Ultra Buang Exynos Demi Snapdragon
ILUSTRASI. Samsung Galaxy S25 Ultra (Dok./Samsung Indonesia)

Sumber: Phone Arena,Forbes | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Peta spesifikasi Samsung Galaxy S26 Ultra kian terang benderang jelang peluncuran resminya pada Januari 2026.

Sesuai tradisi tahunan, raksasa teknologi asal Korea Selatan ini siap menggebrak pasar smartphone awal tahun dengan lini Galaxy S26 Series.

Belakangan, perbincangan hangat tak hanya berkutat pada desain, melainkan dapur pacu yang bakal menjadi otak perangkat ini. Isu kemampuan kecerdasan buatan (AI) yang lebih agresif pun turut mencuat.

Baca Juga: Bocoran Desain Galaxy S26+: Mewah, Bezel Tipis, Kamera Baru

Snapdragon 8 Elite Gen 5 Jadi Sumber Tenaga

Dokumen FCC (Federal Communications Commission) Amerika Serikat yang rilis baru-baru ini menjadi kunci pembuka tabir spesifikasi Galaxy S26 Ultra. Mengutip laporan Forbes, dokumen tersebut memuat dua nomor model krusial: SM-S948B dan SM-S948U.

Kode ini sangat konsisten dengan pola penamaan Samsung. Akhiran "U" merujuk pada varian khusus operator Amerika Serikat, sementara "B" adalah model unlocked untuk pasar global, termasuk potensi pasar Indonesia.

Poin paling menarik adalah pencantuman kode chipset SM8850 pada kedua model tersebut. Kode ini merupakan identitas teknis dari Qualcomm Snapdragon 8 Elite Gen 5. Temuan ini hampir memastikan bahwa Samsung Galaxy S26 Ultra varian global akan sepenuhnya ditenagai oleh chipset besutan Qualcomm tersebut, meninggalkan spekulasi penggunaan ganda.

Mengapa Bukan Exynos?

Keputusan Samsung memprioritaskan Snapdragon untuk varian tertinggi (Ultra) memicu perdebatan teknis. Padahal, chipset "kandang" mereka, Exynos, menunjukkan taring yang semakin tajam.

Mengutip data pengujian terbaru dari PhoneArena dan basis data Geekbench terkini, persaingan kedua prosesor ini sangat ketat. Exynos 2600 justru mencatat lompatan performa signifikan. Dalam uji single-core, Exynos 2600 mampu menembus skor 4.217, angka yang sangat kompetitif dan bahkan mengungguli rata-rata skor awal Snapdragon 8 Elite Gen 5.

Di sektor multi-core, Exynos 2600 juga tampil gahar dengan torehan angka di kisaran 13.482.

Namun, Samsung tampaknya memiliki pertimbangan lain di luar angka mentah (raw performance). Snapdragon 8 Elite Gen 5 dinilai unggul dalam aspek stabilitas termal, efisiensi daya jangka panjang, serta integrasi modem 5G yang lebih matang untuk pasar global.

Kendati Exynos 2600 menunjukkan performa monster, besar kemungkinan Samsung akan membatasi penggunaannya hanya pada model Galaxy S26 reguler dan Galaxy S26+ di wilayah tertentu. Sementara itu, tahta tertinggi Galaxy S26 Ultra tetap dipegang teguh oleh Snapdragon demi menjaga konsistensi pengalaman pengguna "Ultra" di seluruh dunia.

Baca Juga: Bocoran Motorola Edge 70 Ultra: Diklaim Mampu Saingi Samsung Galaxy S26 Ultra

Selanjutnya: Kemenperin Rilis Roadmap Hilirisasi Silika, Begini Potensi Pengembangan Industrinya

Menarik Dibaca: 6 Tontonan Karya Mike Flanagan di Netflix, Banyak Genre Misteri dan Thriller

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

×