Sumber: Jobstreet Indonesia | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Dokumen daftar riwayat hidup atau Curriculum Vitae (CV) merupakan instrumen krusial bagi pencari kerja.
CV tidak hanya sekadar lembaran kertas, melainkan representasi profesional yang menjadi penentu awal bagi tim rekrutmen atau HRD dalam menilai kesesuaian kandidat dengan posisi yang ditawarkan.
Oleh karena itu, pemahaman mengenai jenis-jenis CV serta komponen di dalamnya menjadi sangat penting bagi para pencari kerja maupun profesional yang ingin berpindah karier.
Baca Juga: 8 Rekomendasi HP 3 Jutaan Terbaik 2025: Masih Layak di 2026
Pemilihan format CV yang tepat dapat menonjolkan nilai jual seorang kandidat secara lebih efektif. Setiap posisi pekerjaan sering kali membutuhkan penekanan yang berbeda, baik itu pada sisi pengalaman kerja, latar belakang pendidikan, maupun keahlian teknis tertentu yang relevan dengan kebutuhan perusahaan.
Jenis-Jenis CV Berdasarkan Tujuan Pelamaran
Setiap pencari kerja memiliki latar belakang yang berbeda-beda, sehingga penggunaan format CV tidak bisa disamaratakan.
Penggunaan format yang kurang tepat berisiko mengaburkan poin-pencapaian yang sebenarnya menjadi keunggulan utama kandidat tersebut.
Melansir informasi dari laman Jobstreet, terdapat beberapa jenis CV yang umum digunakan dalam dunia kerja profesional di Indonesia, di antaranya:
- CV Kronologis: Format ini merupakan yang paling umum digunakan, di mana pengalaman kerja disusun berdasarkan urutan waktu, dimulai dari yang terbaru. Format ini sangat efektif bagi profesional yang memiliki kemajuan karier yang stabil dan konsisten.
- CV Fungsional: Berbeda dengan kronologis, CV fungsional lebih menitikberatkan pada keterampilan dan pencapaian daripada urutan waktu kerja. Jenis ini sering disarankan bagi mereka yang ingin berpindah industri (career switcher) atau memiliki celah waktu kosong dalam riwayat pekerjaan.
- CV Kombinasi: Seperti namanya, format ini menggabungkan keunggulan CV kronologis dan fungsional. Kandidat dapat menonjolkan keahlian di bagian atas, diikuti dengan detail riwayat pekerjaan secara urut waktu di bagian bawah.
- CV ATS Friendly: Di tengah digitalisasi rekrutmen, banyak perusahaan besar menggunakan Applicant Tracking System (ATS) untuk menyaring ribuan berkas. CV jenis ini didesain sangat sederhana tanpa banyak elemen grafis agar mudah terbaca oleh sistem pemindaian perangkat lunak.
Baca Juga: Dinas PPKUKM Buka 7 Posisi Ahli untuk Jakarta Creative Hub
Unsur-Unsur Penting dalam Daftar Riwayat Hidup
Selain memahami jenisnya, pengisian setiap bagian dalam CV harus dilakukan secara cermat agar informasi yang disampaikan tetap akurat dan informatif.
Kesalahan dalam mencantumkan unsur-unsur dasar dapat membuat kredibilitas kandidat dipertanyakan oleh pihak pemberi kerja.
Dikutip dari Ruangguru, ada sejumlah unsur atau komponen wajib yang harus ada dalam sebuah daftar riwayat hidup yang baik. Unsur-unsur ini berfungsi untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai identitas dan kapasitas pelamar kerja.
Beberapa komponen utama yang perlu diperhatikan meliputi:
- Data Diri: Mencakup nama lengkap, alamat domisili, nomor telepon yang aktif, serta alamat email profesional. Hindari penggunaan nama email yang terkesan tidak formal.
- Deskripsi Diri atau Profil Profesional: Ringkasan singkat sebanyak dua hingga tiga kalimat yang menjelaskan siapa Anda, apa keahlian utama Anda, dan apa yang ingin Anda kontribusikan kepada perusahaan.
- Riwayat Pendidikan: Cantumkan jenjang pendidikan formal terakhir beserta jurusan dan tahun kelulusan. Jika nilai rata-rata atau IPK memuaskan, informasi ini juga dapat disertakan.
- Pengalaman Kerja: Detail mengenai nama perusahaan, jabatan, periode bekerja, serta deskripsi singkat mengenai tanggung jawab dan prestasi yang berhasil diraih.
- Keterampilan (Skills): Pembagian antara hard skills (kemampuan teknis seperti penguasaan perangkat lunak) dan soft skills (seperti komunikasi dan kerja sama tim) yang relevan dengan posisi yang dilamar.
- Prestasi dan Sertifikasi: Informasi tambahan mengenai penghargaan atau sertifikasi keahlian yang dapat meningkatkan daya saing kandidat di mata rekruter.
Tonton: Jelang Sidang Dakwaan Korupsi Chromebook, Kondisi Nadiem Makarim Dikabarkan Sehat
Tips Meningkatkan Kualitas Dokumen Lamaran
Menyusun CV yang efektif membutuhkan ketelitian dalam pemilihan kata dan tata letak. Penggunaan bahasa yang formal namun tetap mengalir secara alami akan membantu rekruter memahami pesan yang ingin disampaikan dengan lebih cepat.
Menurut penjelasan dari laman Jobstreet, salah satu kesalahan yang sering dilakukan adalah mengirimkan CV yang sama untuk semua posisi pekerjaan.
Idealnya, pelamar harus menyesuaikan kata kunci dalam CV mereka dengan deskripsi pekerjaan (job description) yang dipublikasikan oleh perusahaan.
Hal ini tidak hanya mempermudah sistem ATS, tetapi juga menunjukkan keseriusan kandidat dalam melamar posisi tersebut.
Di sisi lain, dilansir dari Ruangguru, kejujuran dalam mencantumkan data adalah aspek yang paling fundamental. Mencantumkan informasi yang tidak sesuai fakta mengenai pengalaman kerja atau kemampuan bahasa dapat berakibat fatal pada tahap wawancara maupun saat sudah mulai bekerja nantinya.
Dengan memahami variasi format CV dan memastikan seluruh unsur penting terisi dengan baik, para pelamar kerja diharapkan dapat mmebuat dokumen lamaran yang lebih profesional.
Selanjutnya: Prakiraan Cuaca BMKG Lampung 27 Des 2025-5 Jan 2026, Hujan Ringan-Berawan-Petir
Menarik Dibaca: Inilah Manfaat Makan Petai untuk Kesehatan Tubuh yang Jarang Diketahui
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













