Sumber: Glints Indonesia,Jobstreet Indonesia | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Penggunaan platform digital untuk mencari kerja membuka peluang lebih luas bagi pencari kerja, sekaligus menghadirkan risiko baru berupa lowongan kerja palsu.
Dalam beberapa tahun terakhir, praktik penipuan berkedok rekrutmen semakin sering ditemukan, baik melalui situs pencari kerja, media sosial, maupun aplikasi pesan instan.
Lowongan kerja palsu umumnya memanfaatkan kebutuhan mendesak pencari kerja dengan menawarkan gaji tinggi, proses seleksi singkat, dan persyaratan yang tampak mudah.
Baca Juga: Snapdragon 8 Gen 5 vs Snapdragon 8 Elite: Ini Analisis Lengkapnya
Jika tidak cermat, pencari kerja dapat menjadi korban penipuan yang berujung pada kerugian finansial hingga penyalahgunaan data pribadi.
Modus lowongan kerja palsu yang sering ditemui
Pelaku penipuan biasanya menyusun iklan kerja dengan tampilan meyakinkan, menyerupai perusahaan resmi. Informasi lowongan dibuat ringkas dan menarik, namun sering kali minim detail mengenai deskripsi pekerjaan, alamat kantor, atau profil perusahaan.
Dalam banyak kasus, pelaku meminta pelamar untuk segera mengirimkan data pribadi, melakukan pembayaran tertentu, atau mengikuti proses lanjutan di luar jalur resmi.
Modus ini terus berkembang seiring meningkatnya literasi digital masyarakat.
Ciri ciri lowongan kerja palsu
Agar tidak terjebak, pencari kerja perlu mengenali sejumlah tanda yang kerap muncul dalam lowongan kerja fiktif. Beberapa ciri umum yang patut diwaspadai antara lain:
- Menawarkan gaji tinggi tanpa penjelasan tanggung jawab yang jelas.
- Proses rekrutmen sangat cepat tanpa tahapan seleksi yang wajar.
- Menggunakan alamat email tidak resmi atau nomor pribadi sebagai kontak utama.
- Meminta biaya administrasi, pelatihan, atau uang jaminan.
- Informasi perusahaan sulit diverifikasi atau tidak ditemukan di sumber resmi.
Dilansir dari JobStreet Indonesia, perusahaan yang kredibel tidak pernah memungut biaya apa pun dari pelamar kerja, baik dalam tahap seleksi maupun penempatan kerja.
Baca Juga: Daftar Produk Baru Apple di 2026-2023 Bocor: iPhone Lipat hingga Mac Murah
Dampak ekonomi dan risiko bagi pencari kerja
Lowongan kerja palsu tidak hanya merugikan individu, tetapi juga berdampak pada ekosistem ketenagakerjaan secara luas.
Kerugian finansial akibat penipuan rekrutmen dapat mencapai jutaan rupiah per korban, terutama jika pelaku meminta transfer dana dengan dalih administrasi atau pelatihan.
Selain itu, penyalahgunaan data pribadi menjadi risiko serius. Dokumen seperti KTP, ijazah, dan rekening bank dapat digunakan untuk tindakan ilegal, termasuk pinjaman daring ilegal atau kejahatan keuangan lainnya. Kondisi ini berpotensi menimbulkan masalah hukum dan finansial jangka panjang bagi korban.
Cara menghindari lowongan kerja palsu
Pencari kerja perlu menerapkan langkah pencegahan yang sistematis agar terhindar dari iklan rekrutmen fiktif. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Periksa profil perusahaan melalui situs resmi, media sosial, dan pemberitaan.
- Pastikan alamat email dan domain perusahaan sesuai dengan identitas resmi.
- Waspadai permintaan pembayaran dalam bentuk apa pun.
- Jangan terburu buru memberikan data pribadi sensitif.
- Gunakan platform pencari kerja tepercaya dengan sistem verifikasi.
Menurut Glints Indonesia, pencari kerja juga disarankan untuk membandingkan informasi lowongan dengan posisi serupa di perusahaan lain, guna menilai kewajaran gaji dan persyaratan yang ditawarkan.
Peran platform pencari kerja
Platform pencari kerja memiliki peran penting dalam menekan peredaran lowongan palsu. Banyak platform kini menerapkan proses verifikasi perusahaan, pelaporan iklan mencurigakan, serta edukasi bagi pengguna.
Namun demikian, tanggung jawab utama tetap berada pada pencari kerja untuk bersikap kritis dan tidak mudah tergiur. Literasi digital menjadi kunci dalam menghadapi dinamika pasar tenaga kerja yang semakin terbuka dan kompetitif.
Tonton: Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Pentingnya sikap kritis dalam mencari kerja
Di tengah kondisi ekonomi yang menantang, pencarian kerja sering dilakukan dengan urgensi tinggi. Situasi ini kerap dimanfaatkan oleh pelaku penipuan untuk menyasar pencari kerja yang kurang waspada.
Dengan memahami ciri lowongan kerja palsu dan menerapkan langkah pencegahan, pencari kerja dapat melindungi diri dari risiko finansial dan penyalahgunaan data. Informasi yang akurat dan sikap kritis menjadi modal penting dalam menavigasi pasar kerja digital yang terus berkembang.
Meningkatkan kewaspadaan terhadap iklan lowongan kerja palsu bukan hanya melindungi individu, tetapi juga membantu menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang lebih sehat dan tepercaya.
Selanjutnya: Akhir Skandal Naturalisasi Timnas Malaysia: FIFA Batalkan 3 Kemenangan
Menarik Dibaca: 8 Rekomendasi Biji-Bijian untuk Diet Turun Berat Badan yang Rendah Karbohidrat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













