Sumber: Indeed,Indeed | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Perencanaan karier bukan sekadar menentukan pekerjaan impian 5 hingga 10 tahun ke depan, tetapi juga tentang membangun peta jalan yang realistis dan terukur.
Dengan rencana yang tepat, seseorang dapat memahami posisi saat ini sekaligus arah yang ingin dicapai dalam jenjang profesionalnya.
Career development plan atau rencana pengembangan karir, membantu menghubungkan aspirasi jangka panjang dengan langkah konkret yang bisa dijalankan secara bertahap. Pendekatan ini juga membuat proses pengembangan diri terasa lebih terstruktur dan tidak berjalan secara acak tanpa arah.
Baca Juga: Spesifikasi & Harga iQOO 15: Rilis di Indonesia 2 Desember 2025
Proses penyusunan career development plan memang memerlukan waktu dan refleksi yang mendalam, namun hasilnya sepadan karena memberikan kejelasan tujuan dan strategi yang lebih terarah.
Merangkum Indeed berikut ini cara membangun rencana pengembangan karier yang efektif dan mudah diterapkan dalam kehidupan profesional sehari-hari.
Memahami Arti Career Development Plan
Career development plan adalah rencana tindakan pribadi yang dirancang untuk membantu seseorang memetakan perjalanan kariernya dari posisi saat ini menuju tujuan yang diinginkan.
Rencana ini biasanya mencakup titik awal berupa kondisi karier sekarang, tujuan akhir berupa posisi atau pencapaian yang ingin diraih, celah atau hambatan yang perlu diatasi, serta strategi untuk menutup kesenjangan tersebut.
Melalui rencana ini, individu dapat mengidentifikasi tujuan karier yang spesifik dan realistis, kemudian menyusun langkah yang sesuai untuk mencapainya. Dengan begitu, proses pengembangan karier tidak hanya bergantung pada peluang yang datang, tetapi juga pada perencanaan yang matang dan terukur.
1. Mengidentifikasi Posisi Saat Ini
Tahap awal dalam menyusun career development plan adalah mengenali di mana posisi Anda saat ini dalam perjalanan karier.
Proses ini mencakup refleksi terhadap keterampilan, pengalaman, dan kekuatan yang sudah dimiliki. Anda dapat mengevaluasi apa saja pengalaman kerja yang pernah dijalani, aktivitas yang paling Anda nikmati, serta peran apa yang membuat Anda merasa paling termotivasi.
Selain itu, penting juga untuk memahami gaya kerja yang paling sesuai, apakah lebih nyaman memimpin tim, bekerja bersama rekan, atau menyelesaikan tugas secara mandiri.
Menentukan kondisi terkini secara jujur akan membantu Anda melihat fondasi yang sudah terbentuk sebelum melangkah ke tahap berikutnya.
2. Menentukan Tujuan Karier
Setelah memahami posisi saat ini, tahap berikutnya adalah menentukan tujuan karier yang ingin dicapai. Proses ini dapat dimulai dengan membayangkan karier impian tanpa memikirkan hambatan terlebih dahulu.
Pikirkan di mana Anda ingin berada dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan dan peran apa yang ingin diraih.
Selanjutnya, uraikan tujuan besar tersebut menjadi target yang lebih spesifik dalam jangka waktu yang lebih pendek, misalnya dua tahun ke depan.
Pendekatan ini membantu Anda memvisualisasikan langkah yang lebih realistis dan terukur, sehingga arah karier tidak terasa terlalu abstrak atau sulit dicapai.
Baca Juga: Daftar HP POCO yang Terima Update HyperOS 3 dan Jadwal Rilisnya
3. Melakukan Gap Analysis
Gap analysis berfungsi untuk melihat kesenjangan antara kondisi saat ini dan tujuan yang ingin dicapai. Anda dapat memulainya dengan meneliti deskripsi pekerjaan yang relevan dengan target karier dan membandingkannya dengan keterampilan serta pengalaman yang sudah dimiliki.
Setelah itu, lakukan konsultasi dengan atasan, mentor, atau rekan kerja berpengalaman untuk mendapatkan masukan objektif.
Tahap ini juga melibatkan penilaian terhadap kualifikasi pribadi dengan sistem skala sederhana, misalnya satu hingga lima, untuk melihat seberapa sesuai kemampuan Anda dengan persyaratan pekerjaan yang diinginkan. Dari sini akan terlihat pola keterampilan yang perlu ditingkatkan dan area mana yang menjadi prioritas pengembangan.
4. Menyusun Rencana Pengembangan Karier
Setelah mengetahui keterampilan yang perlu dikembangkan, Anda dapat mulai menyusun rencana pengembangan yang konkret.
Rencana ini mencakup pemecahan tujuan besar menjadi tugas-tugas kecil yang lebih mudah dicapai. Misalnya, jika ingin menguasai suatu perangkat kerja, rencananya bisa berupa mengikuti pelatihan, berlatih bersama rekan, dan meminta kesempatan praktik dalam tugas sehari-hari.
Pengorganisasian dalam bentuk lini masa juga sangat penting agar setiap langkah memiliki urutan yang logis dan realistis.
Dalam proses ini, penggunaan konsep SMART atau tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu akan membantu memastikan rencana tetap terarah dan tidak melenceng dari tujuan utama.
Tonton: Impotir Beras Ilegal di Batam Minta Maaf ke Mentan
5. Mengukur Perkembangan dan Evaluasi Berkala
Career development plan tidak berhenti pada tahap penyusunan, tetapi perlu terus dimonitor dan dievaluasi secara berkala.
Anda bisa memantau kemajuan dengan membandingkan realisasi tugas terhadap jadwal yang telah dibuat. Peninjauan rutin, setidaknya dua kali dalam setahun, membantu memastikan bahwa Anda tetap berada di jalur yang sesuai.
Perubahan situasi kerja, peluang tak terduga, atau dinamika kehidupan pribadi bisa memengaruhi arah karier. Karena itu, fleksibilitas menjadi kunci agar rencana tetap relevan. Penyesuaian tujuan bukanlah bentuk kegagalan, melainkan strategi adaptif untuk memastikan rencana karier tetap selaras dengan kondisi terbaru.
Selanjutnya: Korban Tewas Akibat Banjir di Asia Tenggara Tembus 183 Jiwa, Evakuasi Terus Dikebut
Menarik Dibaca: Promo JSM Alfamidi 27-30 November 2025, So Good Chicken Wings Beli 2 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













