kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.198.000   7.000   0,32%
  • USD/IDR 16.682   -48,00   -0,29%
  • IDX 8.129   29,74   0,37%
  • KOMPAS100 1.124   0,79   0,07%
  • LQ45 804   1,66   0,21%
  • ISSI 282   0,52   0,19%
  • IDX30 423   1,13   0,27%
  • IDXHIDIV20 479   -0,71   -0,15%
  • IDX80 124   0,72   0,58%
  • IDXV30 134   0,04   0,03%
  • IDXQ30 132   -0,28   -0,21%
STYLE /

Wajib Tahu! 5 Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan Ulang


Senin, 29 September 2025 / 11:23 WIB
Wajib Tahu! 5 Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan Ulang
ILUSTRASI. Wajib Tahu! 5 Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan Ulang.

Sumber: IPB University | Editor: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Menghangatkan kembali makanan yang tidak langsung dikonsumsi memang sering jadi cara praktis untuk menyajikan sisa makanan. 

Namun, pakar dari IPB University memperingatkan bahwa tidak semua jenis makanan aman dipanaskan ulang. 

Dr. Karina Rahmadia Ekawidyani, dosen Departemen Gizi Masyarakat IPB University, menjelaskan bahwa ada beberapa jenis makanan yang tidak boleh dipanaskan ulang.

Baca Juga: Harga Emas Kembali Cetak Rekor Baru US$ 3.798 Senin (29/9), di Picu Pelamahan Dolar

“Makanan yang sudah dimasak dengan benar pada dasarnya boleh dihangatkan kembali, tetapi ada beberapa kategori makanan yang sebaiknya dihindari karena berpotensi membahayakan kesehatan.” jelas Dr. Karina dikutip dari situs resmi IPB University.

Jenis Makanan yang Tidak Boleh Dihangatkan Berulang

Beberapa jenis makanan yang masuk ke dalam daftar peringatan antara lain sayuran hijau atau sayuran tinggi nitrat seperti bayam, kale, wortel, lobak, dan seledri. 

Menurut Dr. Karina, proses pemanasan ulang dapat mengubah kandungan nitrat pada sayuran tersebut menjadi senyawa yang bersifat karsinogenik. 

Selain sayuran, makanan berbasis protein, seperti ayam dan telur, juga berisiko apabila dipanaskan ulang secara tidak benar.

Dalam kasus ini, bahaya yang utama adalah kontaminasi bakteri, seperti Salmonella. 

Dr. Karina juga mengingatkan bahwa nasi yang sudah dingin bisa menjadi tempat berkembangbiaknya bakteri Bacillus cereus jika dipanaskan ulang secara sembarangan. 

Sementara itu, daging olahan memiliki risiko tambahan untuk membentuk senyawa karsinogenik karena bahan pengawet saat dipanaskan ulang. 

Tonton: Prabowo Gelar Rapat di Kertanegara, Program MBG Jadi Fokus Utama

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa keamanan pemanasan ulang juga tergantung pada suhu, durasi, dan distribusi panas. 

Idealnya, bagian dalam makanan harus mencapai suhu yang cukup tinggi agar bakteri dan senyawa berbahaya dapat terdeaktivasi. 

Dalam hal penyimpanan, Dr. Karina menyarankan agar makanan sisa dibagi dalam porsi yang lebih kecil, disimpan dalam wadah tertutup, dan segera didinginkan agar potensi kerusakan dan pertumbuhan mikroba bisa diminimalkan. 

“Simpan makanan dalam wadah kecil, tertutup rapat, dan segera masukkan ke lemari pendingin. Dengan begitu, risiko pertumbuhan mikroba bisa ditekan.” tegasnya.

Selanjutnya: Program Modernisasi 1.000 Kapal Nelayan Jadi Angin Segar Industri Galangan Kapal

Menarik Dibaca: Dari Runway hingga Lari Keluarga, Wilio Dorong Anak untuk Aktif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×