Panduan Lengkap Buat CV ATS-Friendly, Lolos Seleksi Awal

Sumber: Glints Indonesia,Jobstreet Indonesia | Editor: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID - Proses penyaringan kandidat saat ini tidak lagi hanya dilakukan secara manual oleh staf sumber daya manusia atau HRD.

Perusahaan-perusahaan skala menengah hingga besar, termasuk korporasi multinasional, kini banyak beralih menggunakan teknologi untuk mengefisiensikan proses seleksi awal.

Salah satu instrumen yang paling umum digunakan adalah perangkat lunak bernama Applicant Tracking System atau ATS.

Sistem ini memiliki peran krusial sebagai penyaring pertama yang memilah ribuan dokumen lamaran yang masuk.

Penggunaan teknologi ini menuntut para pencari kerja untuk menyesuaikan dokumen kurikulum vitae (CV) mereka agar mudah terbaca oleh mesin.

Dokumen yang dirancang khusus untuk memenuhi standar pemindaian sistem ini dikenal dengan istilah CV ATS friendly.

Dilansir dari laman Glints, Applicant Tracking System atau ATS adalah perangkat lunak yang digunakan oleh perusahaan untuk membantu proses rekrutmen dengan cara mengumpulkan, memindai, dan memberikan peringkat pada setiap lamaran kerja yang masuk.

Dengan sistem ini, HRD tidak perlu lagi memeriksa satu per satu dokumen secara manual di tahap awal, karena mesin akan secara otomatis menyaring kandidat yang paling sesuai dengan kriteria pekerjaan.

Pentingnya Struktur CV yang Sederhana

Salah satu kunci utama agar dokumen lamaran dapat melewati sistem pemindaian ini adalah kesederhanaan format.

Berbeda dengan CV kreatif yang menonjolkan desain visual, warna, dan elemen grafis, CV ATS-friendly justru mengedepankan kejelasan teks dan struktur data.

Semakin sederhana tata letaknya, semakin akurat mesin dalam mengekstraksi informasi penting seperti pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan.

Menurut panduan dari Jobstreet, sebuah CV yang ramah sistem ATS harus memiliki struktur yang sangat sederhana dan mudah dibaca oleh mesin penyaring.

Pelamar disarankan untuk menghindari penggunaan elemen visual seperti tabel yang kompleks, kolom ganda, diagram, atau foto di dalam badan dokumen, karena elemen-elemen tersebut seringkali membuat sistem gagal membaca informasi teks yang ada di dalamnya.

Kesalahan format dapat menyebabkan informasi penting seperti tanggal mulai bekerja atau deskripsi tugas tidak terbaca dengan benar.

Jika mesin gagal mengenali data tersebut, peluang lamaran untuk diteruskan ke tahap wawancara akan semakin kecil, meskipun kandidat memiliki kualifikasi yang sangat mumpuni.

Optimalisasi Kata Kunci dan Tata Letak

Selain aspek visual, optimalisasi konten melalui penggunaan kata kunci atau keywords menjadi bagian yang tidak terpisahkan.

Sistem ATS bekerja dengan cara mencocokkan kata-kata tertentu yang ada di dalam lamaran dengan kriteria yang telah ditentukan oleh pemberi kerja pada deskripsi pekerjaan.

Mengutip Glints, penggunaan kata kunci yang relevan dengan deskripsi pekerjaan menjadi kunci utama agar profil pelamar muncul di urutan teratas hasil pemindaian.

Para pencari kerja disarankan untuk mencermati syarat-syarat teknis yang tercantum dalam lowongan dan mencantumkan kembali istilah-istilah atau keterampilan tersebut di dalam bagian kompetensi atau pengalaman kerja mereka.

Selain pemilihan kata kunci, jenis huruf atau font yang digunakan juga memiliki pengaruh besar terhadap keterbacaan dokumen oleh sistem.

Bersumber dari Jobstreet, pelamar disarankan untuk menggunakan jenis huruf standar seperti Arial, Calibri, atau Helvetica guna menghindari kesalahan pembacaan sistem, mengingat font dekoratif terkadang sulit diterjemahkan oleh perangkat lunak rekrutmen.

Langkah-langkah Membuat CV ATS Friendly

Untuk memudahkan Anda dalam menyusun dokumen yang kompetitif, terdapat beberapa urutan dan persyaratan teknis yang perlu diperhatikan secara saksama.

Tonton: Jumlah PHK Tembus 79.302 Orang, Purbaya Akui Efek Ekonomi Melambat

Berikut adalah langkah-langkah praktis dalam menyusun CV yang kompatibel dengan sistem pelacak pelamar:

Pilih Template yang Bersih: Gunakan tata letak satu kolom dari atas ke bawah. Hindari menempatkan informasi penting dalam bagian header atau footer karena seringkali tidak terbaca oleh sistem.
Gunakan Judul Bagian yang Standar: Gunakan istilah umum seperti "Profil Profesional", "Pengalaman Kerja", "Pendidikan", dan "Keterampilan". Hindari penggunaan istilah kreatif yang ambigu bagi mesin.
Sesuaikan Kata Kunci: Baca kembali kualifikasi pekerjaan yang dilamar. Masukkan keterampilan teknis (hard skills) dan perangkat lunak yang relevan dengan posisi tersebut.
Gunakan Poin-Poin (Bullet Points): Sajikan deskripsi pekerjaan dalam bentuk poin-poin sederhana alih-alih paragraf panjang agar lebih mudah dipindai oleh algoritma.
Format Tanggal yang Konsisten: Gunakan format tanggal yang standar dan mudah dipahami, misalnya MM/YYYY atau Nama Bulan-Tahun.
Simpan dalam Format yang Tepat: Meskipun sistem modern sudah dapat membaca berbagai jenis file, menyimpan dokumen dalam format .docx atau PDF standar tetap menjadi pilihan yang paling aman.

Ketelitian dalam menyusun dokumen lamaran merupakan langkah awal yang krusial dalam karir profesional.

Meskipun kelihatannya teknis, penyesuaian ini sangat membantu dalam memastikan bahwa kompetensi yang Anda miliki dapat dilihat oleh perekrut tanpa terhalang oleh kendala teknologi.

Memastikan dokumen lamaran Anda memenuhi kriteria ini merupakan investasi waktu yang berharga. Dengan pemahaman yang baik mengenai cara kerja teknologi rekrutmen, peluang untuk mendapatkan panggilan wawancara di perusahaan impian akan terbuka lebih lebar.