Sumber: Indeed,Indeed | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Persaingan di pasar tenaga kerja semakin ketat seiring meningkatnya mobilitas profesional dan perubahan kebutuhan industri.
Tidak hanya mengandalkan ijazah dan curriculum vitae, perusahaan kini semakin memperhatikan portofolio kerja sebagai alat untuk menilai kemampuan dan pengalaman kandidat secara lebih konkret.
Portofolio kerja menjadi dokumen pendukung yang menunjukkan hasil nyata dari keahlian seseorang, terutama di bidang yang menuntut kompetensi praktis.
Baca Juga: Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Bangun Percaya Diri dengan Cara Ini
Portofolio kerja umumnya berisi kumpulan proyek, pencapaian, atau contoh pekerjaan yang relevan dengan posisi yang dilamar.
Dokumen ini membantu perekrut memahami kualitas kerja kandidat, cara berpikir, serta konsistensi hasil yang telah dicapai.
Bagi pencari kerja, portofolio juga menjadi sarana untuk membedakan diri di tengah banyaknya pelamar dengan latar belakang serupa.
Apa Itu Portofolio Kerja
Portofolio kerja adalah kumpulan terstruktur dari hasil pekerjaan, proyek, atau pencapaian profesional yang menunjukkan keterampilan dan pengalaman seseorang.
Portofolio dapat disusun dalam bentuk fisik maupun digital, tergantung kebutuhan dan bidang pekerjaan.
Dalam praktiknya, portofolio sering digunakan oleh profesional di bidang kreatif seperti desain, penulisan, dan pemasaran.
Namun, seiring berkembangnya metode rekrutmen, portofolio kini juga relevan bagi profesi lain, termasuk analis data, manajer proyek, hingga profesional teknologi.
Menurut panduan yang dilansir dari Indeed, portofolio memberikan gambaran yang lebih utuh tentang kemampuan kandidat dibandingkan hanya melalui deskripsi di CV.
Baca Juga: Rekomendasi Tablet Infinix Terbaik, Cek Spesifikasi & Harga XPAD GT
Fungsi Portofolio bagi Pencari Kerja
Bagi pencari kerja, portofolio berfungsi sebagai bukti nyata atas klaim keterampilan dan pengalaman yang tercantum di CV.
Portofolio membantu memperkuat kredibilitas kandidat karena perekrut dapat langsung melihat hasil kerja yang pernah dibuat.
Sementara itu, bagi perusahaan, portofolio mempermudah proses seleksi awal. Perekrut dapat menilai kualitas, gaya kerja, dan relevansi pengalaman kandidat dengan kebutuhan posisi yang ditawarkan. Hal ini membuat proses rekrutmen menjadi lebih efisien dan berbasis bukti.
Portofolio juga dapat menjadi alat diskusi saat wawancara kerja. Kandidat dapat menjelaskan konteks proyek, tantangan yang dihadapi, serta kontribusi pribadi dalam setiap pekerjaan yang ditampilkan.
Elemen Penting dalam Portofolio Kerja
Agar efektif, portofolio kerja perlu disusun secara terstruktur dan relevan. Beberapa elemen utama yang umumnya perlu dicantumkan antara lain:
- Ringkasan profil profesional yang menjelaskan latar belakang dan fokus keahlian.
- Contoh proyek atau hasil kerja yang relevan dengan posisi yang dituju.
- Deskripsi singkat setiap proyek, termasuk tujuan, peran, dan hasil yang dicapai.
- Bukti pendukung seperti tautan, dokumen, atau visual yang memperjelas hasil kerja.
- Informasi kontak yang memudahkan perekrut menghubungi kandidat.
Pemilihan isi portofolio sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan atau industri yang dituju. Menampilkan terlalu banyak proyek yang tidak relevan justru dapat mengaburkan keunggulan utama kandidat.
Tonton: Putin : Sekjen NATO Enggak Paham Strategi
Cara Menyusun Portofolio yang Efektif
Penyusunan portofolio sebaiknya dimulai dengan menentukan tujuan. Kandidat perlu memahami jenis posisi dan industri yang ditargetkan agar isi portofolio selaras dengan ekspektasi perekrut. Setelah itu, pilih proyek yang paling representatif dan menunjukkan keahlian inti.
Menurut panduan dari Indeed, portofolio yang baik tidak harus panjang, tetapi fokus pada kualitas dan relevansi.
Penjelasan singkat namun jelas mengenai peran dan kontribusi kandidat dinilai lebih efektif dibandingkan uraian yang terlalu umum.
Selain itu, tampilan portofolio juga perlu diperhatikan. Portofolio digital yang rapi, mudah dinavigasi, dan konsisten secara visual akan memberikan kesan profesional.
Untuk beberapa bidang pekerjaan, penggunaan platform daring atau situs pribadi dapat menjadi nilai tambah.
Selanjutnya: Asosiasi Dana Pensiun Perkirakan Peserta DPLK Akan Tumbuh 5%–7% pada Tahun 2026
Menarik Dibaca: Dana Transaksi Tidak Sesuai? Ini Cara Mudah Atur Selisih Pencairan Dana Merchant
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













